BIOGRAFI Joaquin Phoenix : Masa Kecil, Pekerjaan, Karir dan Prestasi

Joaquin Phoenix adalah aktor terkenal Hollywood yang dikenal karena film-filmnya, 'Walk the Line' dan 'Gladiator'. Bacalah biografi ini untuk mengetahui secara detail tentang kehidupan, pekerjaan & perjalanan dari waktu ke waktu.

Fakta Singkat

Ulang Tahun: 28 Oktober 1974
Kebangsaan: Puerto Rico, Amerika
Terkenal: Ateists Alcoholics
Umur: 44 Tahun, Pria 44 Tahun
Zodiak: Scorpio
Disebut Juga Sebagai: Joaquín Rafael Phoenix
Negara Lahir: Puerto Riko
Lahir di: San Juan
Tinggi: 5'8 "(173 cm), 5'8" Jantan
Kota: San Juan, Puerto Riko

Keluarga:

Ayah: John Lee Bottom
Ibu: Arlyn
Saudara: Liberty Phoenix, Rain Phoenix, River Phoenix, Summer Phoenix
Mitra: Rooney Mara (2016–)

Sedikit yang dilakukan Joaquin Phoenix atau Leaf muda ketika ia lebih suka menyebut dirinya selama hari-hari awal tahu bahwa tugasnya tampil di jalanan mendapatkan beberapa sen akan mengubah jalan hidupnya untuk selamanya. Lahir di rumah tangga yang tidak stabil secara finansial, Phoenix mulai menyanyi dan menari sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Namun, ia segera terlihat oleh agen anak-anak Hollywood yang membawa bintang muda ini dengan paparan yang lebih baik dan lebih luas. Dan beristirahat seperti yang mereka katakan adalah sejarah.

BIOGRAFI Joaquin Phoenix : Masa Kecil, Pekerjaan, Karir dan Prestasi

img by https://www.refinery29.com/en-us/2018/09/210593/joaquin-phoenix-joker-movie-teaser

Film demi film, Phoenix muda memoles keterampilan aktingnya untuk menjadi aktor yang halus seusianya. Sementara ia membintangi sejumlah film sejak debutnya pada tahun 1986, terobosan besarnya datang dengan epos sejarah, 'Gladiator' yang membuatnya terkenal dan diakui sebagai aktor. Dia segera menjadi aktor top industri dengan film-film blockbuster, seperti, 'Ladder 49', 'Walk the Line', 'The Master' dan yang baru-baru ini dirilis 'Her'. Selain bertindak, ia adalah seorang aktivis yang berdedikasi dan seorang kemanusiaan dan bekerja untuk berbagai tujuan dan organisasi. Baca lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai kehidupan dan pekerjaannya.

Masa Kecil & Kehidupan Awal

Joaquin Phoenix lahir sebagai Joaquin Rafael Bottom dari John Lee Bottom dan Arlyn Bottom di Rio Piedras. Orang tuanya adalah pengikut misionaris Children of God yang bersemangat. Dia memiliki empat saudara kandung, SRiver, Rain, Liberty and Summer.

Young Bottom menghabiskan banyak masa kecilnya dengan bepergian ke Amerika Tengah dan Selatan bersama keluarganya. Namun, orang tuanya segera menjadi kecewa dengan pandangan agama beberapa kelompok yang akhirnya menjauhkan diri dari itu.

Mereka kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1978 dan mengambil Phoenix sebagai nama baru mereka yang menjelaskan Joaquin dikenal sebagai Joaquin Phoenix. Mengikuti jejak saudara-saudaranya yang lebih tua, ia turun ke pertunjukan seni di jalanan untuk membantu keuangan keluarga.

Segera anak-anak itu terlihat oleh agen anak-anak Hollywood terkemuka yang membantu mereka tampil di acara televisi dan iklan.

Karier

Tugas pertamanya di dunia akting adalah pada tahun 1982 sebagai penampilan tamu di serial televisi terobosan River, 'Seven Brides for Seven Brothers'. Selama waktu ini, ia menggunakan nama, 'Leaf Phoenix'.

Setelah ini, ia terlihat dalam beberapa serial televisi seperti 'Backwards: The Riddle of Dyslexia', 'The Fall Guy', 'Hill Street Blues', 'Murder, She Wrote', dan sebagainya.

Istirahat besarnya datang pada tahun 1986 dengan film petualangan anak itu, 'SpaceCamp' di mana ia berperan dalam peran pendukung sebagai astronot wannabe, Max.

Kemudian, ia berperan dalam episode Alfred Hitchcock dari 'A Very happy Ending' dan dalam drama primetime, 'Morning / Evening Star'. Pada tahun 1987, ia menemukan peran dalam film, 'Russkies'.

Penampilan terobosannya datang pada 1989 dengan usaha penyutradaraan Ron Howard, 'Parenthood'. Sorotan film ini adalah penampilannya yang mengesankan sebagai putra pemberontak Dianne West.

Menyusul keberhasilan film, alih-alih perbankan pada kesempatan itu, ia memutuskan untuk menunda kariernya dan bepergian ke Amerika Latin. Sementara ia berada pada hiatus yang dideklarasikan sendiri, saudaranya River mencapai ketenaran menjadi salah satu aktor terkemuka di masanya.

Tragedi menimpanya pada tahun 1993 ketika saudaranya River meninggal. Kematian yang tidak dewasa dan tiba-tiba membawanya kembali ke pusat perhatian dan di mata publik

Dia melanjutkan untuk mengambil akting secara profesional, beralih menggunakan nama kelahirannya. Film pertamanya setelah membuat comeback adalah 'To Die For' Gus van Sant pada tahun 1995. Dalam film itu, ia memerankan karakter seorang remaja bermasalah yang tergoda oleh seorang reporter berita kelaparan yang sukses.

Dia mengikuti ini oleh Oliver Stone 'Inventing the Abbotts', sebuah drama romantis yang dibintangi bersama Liv Tyler. Aktor berpasangan dengan sutradara lagi untuk membuat film, 'U-Turn'. Namun, film itu merupakan kegagalan besar di box office.

Tahun 1998 membawa hasil yang beragam untuk grafik karirnya. Sementara film 'Return to Paradise' sangat sukses dan membuatnya mendapatkan banyak pujian karena keterampilan aktingnya yang mengesankan dan penggambaran yang kuat tentang seorang pria yang dipenjara di Amerika, film 'Clay Pigeons' adalah sebuah film yang tak berguna dan gagal membuat dampak di box office.

Pergantian peristiwa terjadi pada tahun 2000 untuk aktor berbakat ini yang melompati tangga sukses dengan penggambaran karakter kaisar yang cemburu, Commodus dalam epos Romawi, 'Gladiator'. Film ini sukses besar dan membuatnya mendapatkan banyak penghargaan termasuk nominasi di Oscar.

Dia mengokohkan posisinya sebagai aktor peringkat teratas dengan film ini, 'The Yards' dirilis pada tahun yang sama. Dalam film itu, ia memerankan karakter pemain yang apik. Film ini diikuti oleh drama epik sejarah lain, 'Quills' dirilis pada tahun yang sama.

'Signs', dirilis pada 2002, adalah film pertamanya di bawah arahan M Night Shyamalan. Film thriller mendapat banyak pujian kritis dan komersial, mengumpulkan $ 227 juta di box office. Tahun berikutnya, ia membintangi film yang banyak dikritik, 'It’s All About Love'.

Pada tahun 2004, ia berkolaborasi dengan Shyamalan lagi untuk membuat kisah, 'The Village', di mana ia memainkan karakter seorang petani cinta. Pada tahun yang sama, ia terlihat dalam dua film lagi, 'Hotel Rwanda' di mana ia memerankan peran juru kamera yang kecewa dan 'Ladder 49' yang membuatnya memainkan peran sebagai petugas pemadam kebakaran yang heroik.

Pada saat itu, ia dikenal di kalangan penonton sebagai aktor-karakter. Dia terkenal karena masuk ke kulit karakter dan menggambarkan emosi dan gairah nyata.

Pada tahun 2005, ia melakukan lompatan lebih jauh dengan membintangi film biografi, 'Walk the Line' yang memfilmkan kehidupan bakat musik terbesar negara itu, Johnny Cash. Untuk film tersebut, ia mengikuti pelatihan musik yang ketat, mempelajari pernak-pernik menit bernyanyi dan bermain gitar.

Kerja keras dan ketekunan untuk 'Walk the Line' terbayar dengan gemilang ketika film tersebut diuangkan secara besar-besaran di box office. Selain itu, film ini mendapatkan banyak pujian dan nominasi kritis dalam penghargaan bergengsi dari persaudaraan film. Itu juga memenangkannya Golden Globe pertamanya.

Puncak kesuksesan membawa dampak pada aktor yang luar biasa cemerlang ini yang segera menyesuaikan diri dengan kebiasaan minumnya. Namun, ia segera menyingkirkan hal yang sama dan beralih ke pembuatan film aktif.

Pada tahun-tahun berikutnya, ia terlihat di film-film, 'We Own the Night' di mana ia juga seorang produser eksekutif. Baris berikutnya adalah ‘Reservation Road dan drama independen James Gary,‘ Two Lovers ’.

Sebuah kontroversi menyusul penampilan dan perilakunya yang aneh dalam Late Show David Letterman menciptakan kegemparan di antara para penonton yang melihatnya sebagai aksi publisitas. Rencana pensiun berikutnya dan berita tentang profesi bernyanyi juga tidak diperhatikan oleh orang-orang.

Dia datang dengan film dokumenter, "I’m Still Here" dengan Casey Affleck. Film ini memulai debutnya di Festival Film Venice dan Festival Film Internasional Toronto pada tahun 2010.

Setelah absen selama dua tahun dari akting, ia kembali ke layar lebar dengan film Paul Thomas Anderson 'The Master' pada 2012. Film ini dipuji secara luas dan dipuji oleh para kritikus serta penonton. Itu juga memenangkannya Piala Volpi untuk Aktor Terbaik.

Film terbarunya, 'Her', sebuah usaha sutradara Spike Jonze, membuatnya bermain bersama Olivia Wilde, Amy Adams dan Rooney Mara. Penggambarannya yang brilian tentang karakter Theodore Twombly membuatnya dinominasikan di Golden Globes.

Proyek-proyeknya yang akan datang meliputi, 'Imigran', 'Inherent Vice' dan 'Unity'.

Penghargaan & Prestasi

Dia adalah penerima dengan bangga Golden Globe Award dalam kategori Aktor Terbaik untuk film ini, 'Johnny Cash'. Untuk film tersebut, ia bahkan mengantongi Grammy Award untuk kontribusinya yang luar biasa di jalur suara album.

Dia telah memberikan kredit beberapa nominasi dalam penghargaan bergengsi seperti Academy Award, BAFTA, Satellite Awards, Screen Actors Guild dan sebagainya.

Pada 2005, ia dianugerahi Penghargaan Kemanusiaan untuk karyanya dan kontribusinya pada film Nation Earth, 'Earthlings'.

Kehidupan Pribadi

Untuk hubungan romantis Pertamanya adalah dengan aktris Liv Tyler yang berlangsung selama tiga tahun. Dia saat ini berkencan dengan DJ Allie Teilz sejak November 2013

Sebagai seorang aktivis sosial yang aktif, ia telah menjadi pendukung setia berbagai organisasi amal dan kemanusiaan termasuk, Amnesty International, The Art of Elysium, HEART, dan Peace Alliance. Selain itu, ia menjabat sebagai salah satu direktur organisasi nirlaba The Lunchbox Fund, yang menyediakan makanan sehari-hari untuk siswa sekolah kota di Soweto Afrika Selatan